Selalu ada saat yang pertama kali. Dan jogja adalah saat pertama kali kami bertraveling berdua. Iyah hanya berdua saja. Sebenarnya kami agak males juga untuk menceritakan traveling kami yang satu ini. Tetapi bagaimanapun juga dari traveling inilah awal mula ide kami untuk melakukan traveling-traveling selanjutnya berdua saja. Dan dari perjalanan ini pula kita mengetahui kesamaan diantara kita yang sangat mendukung untuk bertraveling. Seperti kami sama-sama menyukai hal-hal yang spontan, kami suka melewati jalan-jalan tikus, kami juga suka going nowhere kalo lagi stuck, suka nyanyi-nyanyi tidak jelas sepanjang jalan, dan kami selalu mencari buah Cherries kemanapun kami pergi.
Perjalanan ke jogja diawali dari spontanitas. Sebelum ke Kota Pelajar itu, kurang dari seminggu sebelumnya kami pergi ngebolang sendiri-sendiri. Cora naik ke Gunung Ciremai, dan saya mendaki Puncak Mahameru. Siang hari saat kami bertemu lagi di Semarang, terbersitlah keinginan untuk pergi berdua, dan jogja adalah destinasi prioritas kami saat itu. Sore harinya kami berangkat dari Semarang pake bus ekonomi. Yaaahh lagi lagi ekonomi. Setelah sampai di jogja kami mengontak teman-teman kami untuk menginap. Saya menginap kosan teman, demikian juga dia. Jadi ke kosan teman saya dulu sebelum saya mengantar Cora ke penginapan barunya dengan motor pinjaman. Jarak antar penginapan kami lumayan jauh. Sekitar lima belas menit dengan sepeda motor.

Sore itu masih di hari minggu kami berencana ke Parang Tritis. Pantai ini sebenarnya biasa-biasa saja, pasirnya tidak berkarakter, pantainya tidak terlalu panjang, dan landscapenyapun tidak begitu bagus. Satu-satunya alasan yang mempuat pantai ini begitu ngetop adalah karena Parang Tritis merupakan pantai yang terdekat dengan kota Jogja. Bis Trans Jogja hanya bisa mengantarkan kami sampai di Terminal Giwangan di selatan Jogja. Untuk mencapai Parang Tritis kami perlu menggunakan bis lagi. Karena saat itu senja sudah semakin petang, maka kamipun pikir-pikir untuk ke Parang Tritis. Padahal tujuan awal kami adalah ngeliat Sunset dari Parang Tritis. Sebelum kembali ke keramaian kota jogja, kami sempat makan malam di warung sekitar terminal. Karena dompet tipis, kami makan seragam yaitu nasi rames. Dan ternyata nasi rames yang dihidangkan oleh pedagang begitu lengkap, pake ayam goreng dan rendang segala. Jadi batal deh mau berheman. Haaaahhh

Kali ini beneran pagi-pagi buta kami keluar dari warnet dan mencari bis untuk ke Parang Tritis. Dari halte bus Malioboro, kami menggunakan bus untuk mencapai misi kami yang kemaren sore tertunda. Yap benar sekali Parang Tritis. Perjalanan kami ke Parang Tritis berlangsung kurang mulus. Karena di malam sebelumnya kami kurang tidur, maka di dalam bis kami tidur. Saat terbangun kami sadar kalau orang-orang di bus sudah berbeda jenis. Dan itu nberlangsung berkali-kali. Kami sudah tidak memperhatikan lagi bentuk kami yang sudh buruk rupa, dan tatapan anak SMA yang seakan menelanjangi kami. Bodoooo. Kami ngantuk!. Ternyata kami sudah lebih dari 3 jam berada dalam bus yang sama. Entah sudah berapa puluh halte kami berhenti, dan sudah berapa kali kami putar-putar jogja dengan bus yang sama. Ahirnya di siang bolong kami sampai juga di Parang Tritis. Perjuangan kami ternyata cukup sia-sia, selain pemandangan yang kurang bagus karena memang sudah siang, Panasnya matahari di pantai selatan Jawa inipun membuat kami kegerahan. Kalo bukan sama Cora, saya ogah deh siang-siang gitu jalan di Parang Tritis.
Buat kami jogja itu tetap indah. Tetap salah satu kota paling berkarakter di Indonesia. Mungkin suatu saat kami akan kembali lagi kesana dengan cerita dan perjalanan yang berbeda. Its About The Journey And The Destination. Go Go Travelmates.....!!!
3 komentar:
Hei, pongkykuygbaik, kamu mengingatkan saya pada masa-masa itu....#mesem2 sendiri.
Oh ya, tulisannya gedein lagi dong, agak rabun mata saiia ini. hehe. terus fotonya mana? saiia gak nyimpen foto2nya nih...
halloo corakuyangkeren..tapi bahasanya acak-acakan..gak enak sendiri dibaca novelisss....
Kurang gede y tulisannya..poto2nya ada tuuuuhh...
kan sebagian dah tag bayyy.....
hehehe.... latihan aja sering-sering, nanti juga terbiasa. tulisanku juga masih cacat-cacat kok...
Posting Komentar