Selasa, 13 November 2012

Weekend Santai di Ungaran

Mungkin bagi teman-teman yang belum pernah ke Semarang atau yang tidak berdomisili di Semarang masih asing mendengar nama Ungaran. Memang, gunung yang satu ini tidak begitu tinggi dan sifatnya tidak berapi. Ungaran memiliki ketinggian 2050 mdpl. Gunung ini merupakan tujuan utama kami kalau mau minggat dari penatnya keramaian kota dan pusingnya memikirkan nasib dan masa depan dan apapun itu namanya. Atau kalau ada acara sama teman-teman pasti lokasinya berada di sekitar Ungaran, karena letaknya memang paling dekat dari tempat kami (UNDIP Tembalang). Dengan kata lain, Ungaran adalah destinasi paling tepat untuk weekend disaat kantong lagi kering. Nah, tidak hanya dengan teman-teman, Ungaran juga sangat cocok menjadi lokasi trekking sama pacar. Treknya yang tidak begitu ekstrim, membuat kita dapat bersantai dan menikmati pendakian sama dia. #ahay!
Bagi yang tidak berminat mendaki sampai puncak, bisa bermalam di kampung Promasan. Bisa membawa dome atau nginap di basecamp rumah pak Min yang sangat terkenal disana. Untuk mencapai kampung Promasan dari pos 1 Mawar (lewat Umbul Sidomukti, Bandungan), kita cukup mendaki selama 1,5 jam.
Ini dia Kampung Promasan yang hanya memiliki 18 kepala keluarga,
dan puncak Ungaran yang gagah di pagi hari
Pagi-pagi buta udah nongkrong, ngemil sambil menikmati udara dan pemandangan kebun teh Promasan.
 Kalo udah begini rasanya jadi awet muda terus lho. Hehe. Rasanya jadi pengen tinggal di Promasan selama beberapa minggu. Atau nanti KKL disini aja? hahaha.

Di belakang kami itu Goa Jepang lho...
Di Promasan ada banyak situs-situs sejarah. Salah satunya adalah Goa peninggalan Jepang. Hati-hati aja kalo masuk goa ini dalam keadaan hujan atau sangat lembab. Lintah dan pacet ada dimana-mana!
Selain goa ini peninggalan lainnya adalah Candi Promasan dan sumber air yang sakral yang sudah ada sejak jaman kerajaan Pandanaran. #eh, iya kan ya? atau bukan?
Senyumnya manis banget sih mas :D

Dua sejoli (Mbak Maria&Mas Icang) lagi maling buah  mulberry milik Pak Min
#mullberry atau blueberry sih??

Masak sarapan sendiri di rumah Pak Min. Anggap aja rumah sendiri...
Nah, ini nih salah satu kelebihan lain bermalam di rumah Pak Min. Kalo lagi sepi, kita bisa masak sendiri dengan leluasa di rumahnya (yang sudah alih fungsi jadi basecamp para pendaki) tentunya bayar. Bayarnya tergantung apa yang dimasak. Harganya sama seperti di warteg-warteg biasa kok. Terus kalo bermalam perorang dikenai Rp.2000,-
Hampir sampai ke Puncak

Hampir puncak (1900 mdpl), pose dulu.
Setelah berpose seperti tersebut diatas, tiba-tiba angin tebal datang menyelimuti daerah sekitar puncak. Semuanya menjadi kelabu. Karena khawatir dengan kondisi cuaca ini, akhirnya pendakian kami hentikan dan kami turun lagi hingga tiba di Pos 1 Mawar.


Nah, buat teman-teman yang ada di sekitar Semarang dan belum pernah merasakan keindahan Ungaran, tunggu apa lagi? nunggu sampai cabut dari Semarang, atau nunggu sampai jadi kakek nenek? hahaha.